Kalsium dan Vitamin D, Duo Penting dalam Pertumbuhan Anak

Kalsium adalah mineral yang berperan penting dalam pembentukan tulang dan gigi, mengatur kontraksi otot, pembekuan darah, dan detak jantung. Kekurangan kalsium pada anak dapat menyebabkan rakitis dan osteoporosis di masa yang akan datang. Anak yang kekurangan kalsium juga berkemungkinan untuk terhambat pertumbuhannya.

0
705
boy drinking milk in a bottle with straw
Susu merupakan sumber Kalsium. Milk photo created by freepik - www.freepik.com

Kalsium adalah mineral yang berperan penting dalam pembentukan tulang dan gigi, mengatur kontraksi otot, pembekuan darah, dan detak jantung. Kekurangan kalsium pada anak dapat menyebabkan rakitis dan osteoporosis di masa yang akan datang. Anak yang kekurangan kalsium juga berkemungkinan untuk terhambat pertumbuhannya.

Berikut adalah makanan dan minuman yang merupakan sumber kalsium :

  • Susu, keju, dan produk dairy
  • Sayuran hijau, seperti brokoli dan kubis
  • Tofu
  • Susu kedelai yang ditambahkan kandungan kalsium
  • Kacang-kacangan
  • Roti dan panganan yang dibuat dnegan tepung yang ditambahkan kalsium
  • Ikan yang dapat dimakan tulangnya, seperti sarden

Berikut adalah jumlah asupan kalsium yang harus dipenuhi menurut The Institute of Medicine :
0-6 bulan : 200 mg
7-12 bulan: 260 mg
1 – 3 tahun: 700 mg
4 – 8 tahun: 1.000 mg
9-13 tahun: 1.300 mg
14-18 tahun: 1.300 mg
19-50 tahun: 1.000 mg
51-70 tahun: 1.000 mg
71+ tahun : 1.200 mg

Dan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ibu hamil dianjurkan untuk memenuhi kalsium sekitar 1.500 sampai 2.000 mg per hari, mulai dari minggu ke-20 kehamilan sampai akhir kehamilan.

Sedangkan Vitamin D adalah vitamin yang dihasilkan oleh tubuh ketika tubuh terpapar sinar matahari. Vitamin D juga dapat ditemukan dalam berbagai makanan, namun dalam dosis yang kecil, seperti :

  • Ikan berminyak, seperti salmon, sarden, ikan herring, tuna, dan makerel
  • Daging merah
  • Hati
  • Kuning telur
  • Makanan yang ditambahkan vitamin D, biasanya produk susu dan sereal
organic eggs oil preparing cooking meal
Kuning telur, salah satu sumber Vitamin D dari makanan. Food photo created by jcomp – www.freepik.com

Vitamin D juga bisa didapatkan dengan mengonsumsi suplemen.

Sama halnya dengan kalsium, vitamin D juga penting untuk mendukung pertumbuhan tulang yang sehat. Selain itu, vitamin D juga dibutuhkan oleh sistem pencernaan agar kalsium dapat terserap dengan baik. Vitamin D juga dapat mendukung kekuatan otot, pelepasan hormon, menjaga sistem imun, dan menurunkan resiko kanker tertentu, seperti kanker payudara, prostat, dan usus besar.

Kekurangan vitamin D pada anak juga dapat menyebabkan rakitis dan cacat pada tulang, sedangkan pada orang dewasa, kekurangan vitamin D dapat menyebabkan osteoporosis serta lemahnya koordinasi otot yang dapat meningkatkan frekuensi terjatuh yang berakibat pada kerapuhan dan patah tulang. Selain itu, efek dari kekurangan vitamin D juga sering dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi dan stroke serta kegagalan fungsi reproduksi dan infertilitas.

Berikut adalah anjuran jumlah asupan vitamin D yang harus dipenuhi :

  • Bayi di bawah 1 tahun : 8.5 – 10 mikrogram perhari
  • Anak di atas satu tahun, orang dewasa, ibu hamil, dan menyusui : 10 mikrogram perhari

Nah, mengingat vitalnya kalsium dan vitamin D dalam menjaga kesehatan dan mendukung pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat, tidak ada salahnya jika Anda memberikan suplemen kalsium dan vitamin D pada anak Anda. Berikut adalah rekomendasi suplemen kalsium dan vitamin D yang baik untuk anak :

Referensi :
Cashman, K. D., & Flynn, A. (2018). Vitamin D and Calcium. Food Fortification in a Globalized World, 263–272. doi:10.1016/b978-0-12-802861-2.00027-4
NHS UK (2017). Calcium.
NHS UK (2017). Vitamin D.
Mayo Clinic (2018). Calcium Supplements.